RUANG ELOK SARAT TEMPO

‘A space for a temporary stop on a journey of memory around listening and being listened to. It is like a space that shares its corners for the circulation of air, sound, and voice. Sounds are organised for listening and being listened to as part of everyday life. A kind of harmonising space between the moving and the still.

Daily life is used as a way to understand a world full of intersections. Each intersection produces sound, sound is recognised until it becomes voice.’

-Julian Abraham ‘Togar’

Menjabat Tangan Ingatan

“Menjabat Tangan Ingatan adalah pameran tunggal pertama Haiza Putti. Ia mengunjungi waktu yang hilang, menelusuri ingatan tentang mendiang ibunya. Dari kepingan-kepingan peninggalan, ia muncul dengan gagasan “ingatan yang tertanam.”

Haiza Putti punya sapuan kuas yang ekspresif dengan warna-warna yang kerap lembut dan empuk. Pada Menjabat Tangan Ingatan, ia gunakan kekhasan itu karya itu untuk menggambarkan kekaburan dan ingatan yang berlapis-lapis bak kain. Pameran ini membicarakan keibuan, kekeluargaan juga tradisi turun-temurun.”

Amongst reeds, evanesces, shines…

“All senses, including vision, are extensions of the tactile sense; the senses are specialisations of skin tissue, and all sensory experiences are modes of touching and thus related to tactility. Touch is sensory mode that integrates our experience of the world with that ourselves.” – Juhani Pallasma, 2008

KERNING

‘Kerning’ adalah bentuk apresiasi terhadap negative space, yang dikaitkan Galih dengan latar semesta domestik dan praktik kerja ingatan. Karya-karya dalam pameran ini dikonstruksi dengan meminjam kenangan dari berbagai sumber tanpa mencari tahu konten atau konteks dari citraan tersebut karena pertanyaan yang disematkan Galih bukanlah “Itu ingatan tentang apa?” tetapi “Apa itu ingatan?”

Realitas Layar: Rumah, Dunia, dan Kesintasan

“Manusia modern memiliki banyak pilihan, tapi tak punya cukup waktu. Itu menyebabkan disorientasi tertentu. Bila kita bisa berpindah tempat secepat kilat, kita kehilangan kesempatan menikmati semua rinci perjalanan. Berita yang kita terima harus disiarkan begitu cepat, akurasinya sering meragukan. Lagipula media adalah entitas bisnis dan politik, mungkinkah mereka merepresentasikan realitas secara adil dan berimbang? Bila kepercayaan terhadap sistem yang hegemonik sudah luntur, apa dampaknya terhadap pencerapan, nilai-nilai, dan pengambilan keputusan seorang perupa, suami, sekaligus ayah pada tataran domestik sehari-hari?”

-R.E. Hartanto