(English below.)
Grace Samboh (l. 1984, Jakarta, Indonesia) terus-menerus menguji coba kerja kekuratoran dalam medan seni di ruang hidupnya. Ia melakukan kerja-kerja penelitian dan pengarsipan atas dasar rasa penasaran akan apa yang sedang berlangsung, kecurigaan akan pengaruh masa lalu, dan harapan akan masa depan yang lebih masuk akal.
Ia sedang menempuh pendidikan doktoral di Kajian Seni dan Masyarakat, Sekolah Pascasarjana Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Bersama Ratna Mufida
dan Pitra Hutomo, ia mendirikan Hyphen —, sebuah inisiatif yang tertarik pada artikulasi masa lalu seni rupa dalam dinamika praktik seni hari ini, khususnya seputar dan di Indonesia. Selain itu, ia juga bekerja sebagai pengelola program Simposium Khatulistiwa (2012-2022, Yayasan Biennale Yogyakarta) yang bertujuan untuk membangun khazanah praktek artistik dan estetika sosial dari kawasan khatulistiwa.
***
Grace Samboh (b. 1984, Jakarta, Indonesia) constantly question the nature of curatorial work within her working context. She does research and archival works based on her curiosity on what is currently happening, her suspicion of the past influences, and her hope for a future that makes sense.
She is currently pursuing her doctoral education in the Arts and Society Study of the Graduate School of Sanata Dharma University, Yogyakarta. With Ratna Mufida and Pitra Hutomo, she established Hyphen —an initiative that is interested in past articulation of art in the dynamics of today’s art practices, especially in and surrounding Indonesia. She also works as program manager for The Equator Symposium (2012-2022, Yogyakarta Biennale Foundation) which aims to build the heritage/treasury of artistic practice and social aesthetics of the equatorial region.